Senin, 21 April 2014

4 Mahasiswa beda nasib

Sumber : Muhammad Riski Rambe & Khairil Adha

Kejadian ini diambil dari kisah nyata yang ditarik dari kehidupan admin beserta teman-temannya. Judul yang diceritakan adalah "4 Mahasiswa beda nasib". Oke langsung saja kita masuk ke cerita.

Berawal dari saya (admin) bernama Muhammad Riski Rambe, beserta teman-teman saya yang masing-masing memiliki nama : Muhammad Khairil Adha , Muhammad Shahrizal, Awaluddin Sagala. Kami semua terdiri dari 2 Batak, 1 Jawa dan 1 lagi Melayu.

Cerita berkumpulnya satu kelompok yang kami sebut "The Idiotz" ini di awali dengan saya yang mengajak teman saya untuk bermaksud menyewa sebuah Kost. Alasan utama saya mengajak mereka Kost adalah karena jarak tempuh kampus saya dari rumah cukup jauh. Jadi orang yang pertama saya ajak ialah Awalluddin Sagala. Awal merupakan seorang yang bersuku batak sama seperti saya, tetapi dia memiliki marga Sagala yang berasal dari Batak Toba dan saya sendiri Batak Angkola (Sipirok). Tetapi karena batak saya bercampur dengan Jawa yang dibawakan oleh ibu saya, jadi Batak saya kurang begitu kental.

Kost, menurut saya kepanjangan dari kost itu adalah "Kisah Orang Susah Tentunya". Ya hampir yang merasa anak Kost punya banyak kesusahan masing-masing. Kami mencari-cari tempat kost yang cocok di sekitar Medan Percut - Pancing. Tapi tidak ketemu juga selama beberapa hari mencari. Tetapi berkat kenalan dari orang tua saya, akhirnya kami diberi saran tempat kost di Komplek IAIN Sampali Medan. Yang mempunyai rumah ialah ibu Nurbaiti seorang guru SD di Sekolah Swasta.

Pada awalnya yang masuk kost hanya kami berdua saja yaitu saya (Rizkie) dengan Awaluddin Sagala saja tentunya. Tapi saya merasa kalau kost berdua, kamar terasa sepi karena butuh teman yang buat seru diantara kami berdua.

Sebulan kami kost, akhirnya saya dapat merekrut anggota kost yang baru, yaitu Khairil. Dia juga merasa senasib dengan saya, karena merasa jarak tempuh yang cukup jauh dari rumah menuju kampusnya, yaitu kira-kira 1 jam di perjalanan. Awalnya dia tertarik karena tempat kost nya yang lumayan dekat dengan kampus. Tapi lama kelamaan dia gak tahan jadi anak kost dan badannya banyak dihinggapi oleh penyakit-penyakit orang yang kurang dapat perhatian dari orang tua. Terutama saya juga terkena penyakit DBD, penyakit yang entah dari mana asal usulnya. Akibat dari penyakit itu nilai Index Prestasi yang saya raih juga menuruh sangat drastis. Dari IP 3.25 turun hingga 2.4, sungguh malang nasib saya. Tapi dibalik itu semua teman saya yang bernama Awal tidak mengalami nasib yang seperti itu. Dibalik nasib kami yang buruk, nasib dia justru lebih bagus dari kami. Dia mendapat IP yang lebih tinggi dari saya, dan IP tersebut meningkat dari IP dia yang sebelumnya.

Semenjak kejadian itu, saya merasa sangat terpukau dengan keadaan saya yang sangat kurang beruntung dibanding dengan teman saya yang satu. Tetapi setidak beruntung saya, masih lebih kasihan lagi teman saya yang bernama Syahrizal. Dia menurun sangat derastis perkembangan Index Prestasinya semenjak berteman dengan "The Idiotz". Nama kelompok itu sendiri di ambil dari sifat kami yang memiliki sifat idiotnya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar